Kandang Ayam Semi Closed House: Pengertian dan Keunggulannya

Teknologi perkandangan modern seperti kandang semi closed house dapat menjaga tingkat mortalitas ayam sehingga hasilnya sehat dan berkualitas.

Ayam broiler akan terjaga dari perubahan suhu yang ekstrim dari luar kandang dengan kandang semi modern ini.

Apa itu Kandang Semi Closed House?

Saat ini, memodifikasi kandang terbuka menjadi kandang semi closed house sudah cukup populer di kalangan peternak ayam pedaging. Bukan tanpa alasan, kandang semi closed house mampu menjaga ayam dari fluktuasi iklim cuaca serta penyakit yang berdampak negatif pada pertumbuhan ayam.

Kandang semi closed house adalah perpaduan kandang setengah terbuka dan setengah tertutup. Kandang ini memiliki struktur luaran kandang open house seperti menggunakan bambu atau kayu daripada dinding alumunium seperti kandang closed house. 

Lalu, apa yang membuatnya menjadi semi modern?

Jawabannya adalah menambahkan blower atau fan yang mampu mengontrol suhu di dalam kandang. Penambahan fasilitas seperti alat makan dan minum ayam otomatis juga hadir membantu peternak dalam pendistribusian pakan. 

Kesimpulannya kandang semi closed house merupakan gabungan teknologi perkandangan modern dengan bahan bangunan seperti kandang terbuka. GOPAN (Gabungan Organisasi Peternak Ayam) berpendapat bahwa modernisasi kandang bukanlah membongkar kandang tradisional sepenuhnya melainkan memenuhi kebutuhan ayam dengan prinsip yang modern.

Apa Saja Keunggulannya?

Seperti yang kita tahu, sistem teknologi mampu membantu kita dalam melakukan sesuatu dalam kehidupan sehari-hari.

Pada hal ini, peternak ayam akan terbantu oleh adanya teknologi perkandangan modern dalam merawat ayamnya. 

1. Sirkulasi Udara Kandang yang Baik

Adanya blower memudahkan peternak untuk mengatur sirkulasi udara di dalam kandang. Amonia di dalam kandang bisa terkontrol dengan baik sehingga kandang tidak terlalu bau. Pastinya ayam jauh lebih bebas bernafas tanpa menghirup amonia berlebihan yang dapat berdampak buruk pada kesehatannya.

Amonia juga dapat mengundang serangga. Dengan kandang semi closed house, infeksi dari luar yang berasal dari serangga maupun udara dapat kita hindari secara otomatis. Sebab itu, sirkulasi ini menghasilkan lingkungan ramah bagi hewan ternak dan lingkungan sekitarnya.

2. Suhu Kandang Dapat Terkontrol Dengan Mudah

Fluktuasi iklim cuaca di luar lingkungan peternakan sangat berkontribusi terhadap kesehatan ayam. Apabila tingkat kelembaban dan suhu kandang tidak sesuai dengan kebutuhan ayam, tubuh ayam akan memunculkan reaksi yang tidak nyaman. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat FCR dan IP ayam broiler.

Bila terlalu dingin, ayam akan meningkatkan sistem metabolismenya untuk menghasilkan panas tubuh. Sedangkan bila terlalu panas, ayam akan terus membuka mulut sebagai upaya mengeluarkan panas berlebih. Kedua reaksi tersebut membuat ayam menjadi kelelahan dan tidak nyaman.

Dengan menggunakan kandang semi closed house, tak perlu lagi khawatir soal kedua hal tersebut. Teknologi perkandangan yang terpasang dapat membantumu dalam mengelola suhu dan tingkat kelembaban kandang. 

3. Biaya Lebih Murah Daripada Kandang Closed House

Saat ini, banyak peternak yang memodifikasi kandang terbuka menjadi kandang semi modern dengan biaya yang jauh lebih murah dari kandang closed house. Mereka memanfaatkan blower bekas, membeli genset, dan juga daya listrik yang sesuai dengan kebutuhan kandang.

Tanpa perlu merombak bangunan sepenuhnya, kandang closed house cukup memakan biaya pada material bangunan. Sedangkan kandang semi closed house hanya membutuhkan tambahan peralatan di dalamnya tanpa harus mengubah sepenuhnya material bangunan kandang.

4. Pemberian Pakan dan Minum Otomatis

Dengan menambahkan peralatan makan dan minum otomatis di dalam kandang, peternak tidak perlu lagi repot mendistribusikan makanan setiap harinya. Hal tersebut akan menghemat waktu dan tenaga peternak. Peternak dapat menggunakan sistem otomatis dan penjadwalan tertentu untuk mengatur pakan dan minum ayam.

Selain menghemat waktu dan tenaga, dengan adanya peralatan kandang modern ini maka peternak juga bisa menghemat biaya pakan. Peternak bisa menekan pakan yang akan mereka distribusikan melalui alat tersebut. Berbeda dengan peternak tradisional yang akan terus menerus memberi pakan tanpa batasan tertentu sehingga biaya pakan dapat bertambah banyak.

5. Meningkatkan Produktivitas Ayam

Dilansir dari Tabloid Sinar Tani, contoh studi kasus nyata dari beberapa peternak mengalami banyak keuntungan. Salah satunya H. Romli, peternak ayam broiler, yang merasakan produktivitas ayam meningkat daripada saat ia masih menggunakan kandang open house.

Keuntungannya berupa sirkulasi udara yang baik membuat kebutuhan oksigen ayam terpenuhi dan tidak stress. Selain itu, tingkat kematian ayam juga menjadi rendah dari yang sebelumnya 8-15%, saat menggunakan kandang semi closed house berubah menjadi 2-4%. Tak kalah pentingnya adalah tingkat FCR bisa ditekan namun ayam tetap berbobot. Dengan begitu, peternak bisa lebih menghemat biaya pakan.

5. Menumbuhkan Tingkat Laba Penghasilan

Seperti yang sudah kita baca, mulai dari penekanan biaya pakan karena tingkat FCR-nya baik hingga ayam tidak stress dapat menumbuhkan tingkat laba penghasilan peternak.

Ayam yang tidak stress bisa menghasilkan daging yang jauh lebih berbobot hingga lebih dari 2 kg. Sederhananya, biaya pakan berkurang namun ayam yang dihasilkan memiliki bobot yang jauh lebih besar dengan harga yang juga jauh lebih tinggi.

Pada umumnya, banyak peternakan ayam yang menghasilkan ayam dengan bobot kurang dari 2 kg. Hal tersebut juga berpengaruh pada harga jual ayam.

Penyebabnya adalah sirkulasi udara yang kurang baik membuat ayam jauh lebih mudah stress dan menghasilkan panas tubuh. Sebab itu, peternak dapat menjualnya dengan harga yang jauh lebih tinggi karena bobotnya juga ikut bertambah.

Mengapa Tidak Langsung Saja Menggunakan Kandang Closed House?

Pertanyaan ini mungkin akan muncul di benak para peternak karena melihat keduanya sama-sama modern.

Hal yang menjadi pertimbangan dalam modernisasi kandang adalah biaya atau budget yang peternak miliki. Meskipun closed house ini jauh lebih menguntungkan, namun modal awal yang peternak butuhkan jauh lebih besar.

Sebab itu, pertimbangan biaya jauh lebih penting daripada mengingat keuntungannya saja. Namun, bila tertarik dengan kandang closed house, peternak bisa mencari para investor dengan menggunakan skema bagi hasil untuk pembagian laba. Dengan begitu, peternak fokus merawat hewan ternak dan investor yang menyediakan biayanya. Kedua pihak tentu akan dapat keuntungannya masing-masing.

Sejauh ini, peternak ayam pedaging di Indonesia lebih mampu memodifikasi kandang tradisional menjadi kandang semi closed house.

Selain pertimbangan biaya, juga pertimbangan pekerja dan biaya operasional lainnya. Misal biaya listrik untuk kandang closed house jauh lebih tinggi daripada kandang semi modern.

Tertarik Beralih Menggunakan Kandang Semi Closed House?

Setelah membaca ulasan di atas, peternak jauh lebih diuntungkan dalam merawat ayam bukan?

Apalagi bila memasang automatic drinker dan feeder, peternak hanya perlu memastikan persediaan kebutuhan pakan dan energi listrik saja. Tak lupa, teknologi yang membantu kandang menjadi efisien mampu mengontrol suhu dengan baik.

Hadir dengan teknologi perkandangan modern yaitu Micro Climate Controller, Chickin Smart Farm mendukung modernisasi peternakan ayam broiler di Indonesia.

Dengan sistem IoT, peternak dapat melihat dan mengelola kandang hanya melalui aplikasi yang bisa diunduh dari Play Store. Hasil kualitas ayam dengan teknologi modern sudah tak perlu kita ragukan lagi.

Sebagai salah satu contoh nyata, produk unggulan hasil dari peternakan modern yaitu Chickin Fresh mampu menyediakan daging ayam yang kualitasnya sudah terjamin. Sudah memenuhi standar halal dan sertifikat NKV (Nomor Kontrol Veteriner).

Bersama Chickin, wujudkan sinergi ketahanan pangan Indonesia.

Chickin Indonesia – PT. Sinergi Ketahanan Pangan


Mari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin Indonesia

Dengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Anda dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam broiler.

Komunitas ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah tertentu.

Klik link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.

Daftar

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts