Berak Darah pada Ayam: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Peternakan merupakan salah satu bidang bisnis yang memerlukan kesabaran dan ketekunan penuh. Mulai dari pengawasan, perawatan, hingga pemeliharaan hewan, kandang, dan lingkungan sekitar.

Segala yang dilakukan bertujuan untuk menjaga kualitas hewan. Begitu juga di sektor peternakan ayam, lingkungan yang tak kondusif dapat berpengaruh pada ayam.

Ayam yang terdampak pengaruh lingkungan tercemar dapat dengan mudah terkena penyakit dan virus, salah satunya adalah koksidiosis/berak darah pada ayam.

Loh, apa itu berak darah pada ayam (koksidiosis)? Memang ada ya diare berbentuk darah pada ayam? Di sini kamu akan mengetahui itu!

Pengertian Koksidiosis/Berak Darah pada Ayam

Koksidiosis atau berak darah pada ayam adalah suatu penyakit parasiter pada sistem pencernaan ayam yang disebabkan oleh infeksi protozoa genus Eimeria dari keluarga Eimeriidae.

Penyakit koksidiosis dapat menyerah di semua umur ayam, tetapi sering terjadi pada umur 2-3 minggu bagi ayam pedaging dan umur 3-8 minggu bagi ayam petelur.

Kasus berak darah ada ayam banyak terjadi jika kandang tempat pemeliharaan ayam menggunakan litter. Sedangkan dengan sistem kandang baterai lebih jarang terkena atau berisiko kecil terinfeksi.

Litter pada kandang ayam biasa disebut para peternak dengan sekam, suatu bahan yang digunakan sebagai alas kandang ayam dengan kemampuan menyerap air sangat baik.

Sedangkan kandang ayam baterai ini adalah bentuk kandang ayam yang berupa susunan baris dan kolom yang lebih identik ditumpuk. Kandang jenis ini sudah tak asing lagi karena sangat sering dijumpai di peternakan ayam petelur.

Penyebab Koksidiosis/Berak Darah pada Ayam

Penyebab utama koksidiosis atau berak darah pada ayam adalah koksidia, sebuah parasit sel tunggal protozoa, genus eimeria.

Spesies eimeria yang menyerang sistem pencernaan unggas sangat banyak, yaitu dapat lebih dari 1800 an spesies. Dari segitu banyaknya, hanya ada 7 spesies yang menyerang ayam, yaitu eimeria praecox, mitis, brunette, maxima, acervulina, necatrix, dan tenella.

Setiap spesies eimeria memiliki tempat tersendiri di dalam tubuh ayam sehingga dampak yang diberikan akan berbeda-beda.

1. Eimeria Tenella

E. Tenella penyebab pendarahan di bagian usus ayam karena menyerang usu buntu (sekum) dan koksidiosis atau berak darah pada ayam umumnya terjadi karena serangan spesies ini.

2. Eimeria Mitis

Spesies yang satu ini lebih sering menyerang semua bagian usus ketimbang spesies-spesies lainnya, karena tempat kesukaannya adalah di segala bagian usus.

3.  Eimeria Brunetti

Eimeria Brunetti, salah satu spesies eimeria yang menyerang bagian bawah usus halus, kloaka, sekum, dan rectum.

4.  Eimeria Praecox dan Eimeria Acervulina

Tak jauh berbeda dengan spesies eimeria brunette, praecox dan acervulina menyerang bagian atas usus halus atau duodenum sehingga menyebabkan pendarahan.

5.  Eimeria Maxima dan Eimeria Necatrix

Spesies yang satu itu menyebabkan timbulnya bintik-bintik putih atau hitam di sekitaran bagian usus halus, karena yang diserang adalah bagian tengah usus halus atau jejunum.

Gejala dan Ciri-Ciri Berak pada Ayam

Gejala dan ciri-ciri ayam yang terkena koksidiosis atau berak darah sangat beragam dan hampir sama dengan penyakit-penyakit ayam lainnya.

Gejala umum yang timbul adalah nafsu makan menurun, bulu-bulu menjadi kusut, sayap tergantung, tubuh menggigil kedinginan, dan diare (mencret).

Risiko Berak Darah Pada Ayam

Dampak dari koksidiosis atau berak darah pada ayam ini tidak main-main. Pasalnya, ayam yang terdampak penyakit ini dapat terhambat pertumbuhan hingga dewasa.

Tak hanya itu, ayam terdampak akan menurun efesiensi penggunaan ransumnya dan yang paling parah adalah kematian. Nilai kematian ayam penyebab koksidiosis di angka 80-90%, artinya kemungkinan besar akan mati apabila terinfeksi.

Cara Mengobati Berak Darah pada Ayam

Apabila ayam terkena penyakit koksidiosis atau berak darah, dapat diobati dengan obat yang tersedia di toko hewan secara offline maupun online.

Obat yang dapat digunakan adalah obat ayam therapy. Dengan obat satu ini, ayam yang terinfeksi penyakit koksidiosis dapat diobati.

Cara Pencegahan Berak Darah pada Ayam

Pada dasarnya, segala penyakit ayam tak jauh-jauh dari pola manajemen kandang yang kurang baik dan tepat. Proses manajemen kandang ayam yang baik akan berdampak pada kesehatan ayam.

Selain itu, kepadatan kandang ayam harus diperhatikan. Idealnya 15 kg/m2 atau setara dengan 6-8 ekor ayam pedaging dalam satu kandang.

Kamu juga harus menjaga sirkulasi udara pada kandang ayam dan memberantas faktor-faktor penyebab timbulnya penyakit koksidiosis pada ayam.

Untuk mempermudah proses manajemen kandang ayam agar mendapatkan hasil yang maksimal, Chickin Indonesia menyediakan aplikasi Smart Farm yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan kandang ayam.

Jika, ingin mengetahui informasi lainnya terkait penyakit ayam. Silahkan kunjungi artikel berikut ini 7 Penyakit pada Ayam Broiler dan Cara Mengatasinya.

Chickin – PT Sinergi Ketahanan Pangan.


Mari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin Indonesia

Dengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Anda dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam broiler.

Komunitas ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah tertentu.

Klik link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.

Daftar

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts