Berapa Potensi Keuntungan Ternak Ayam Broiler 10.000 Ekor?

Ternak ayam broiler merupakan bisnis yang menjanjikan, terutama di Indonesia dengan konsumsi daging ayam yang tinggi. Namun, berapa sebenarnya potensi keuntungan yang bisa diraih? Artikel ini akan mengulas secara lengkap potensi penghasilan, biaya yang harus dikeluarkan, hingga tips sukses dalam beternak ayam broiler.

Kenapa 10,000 Ekor?

Tidak ada alasan khusus, hanya untuk mempermudah dalam proses simulasi perhitungan saja. Sehingga untuk penerapannya di kandang, bisa disesuaikan saja cara penghitungannya.

Oya Disclaimer bahwa hitungan dibawah ini khusus untuk peternak yang bergabung dalam program kemitraan.

Baik mari kita mulai.

Berapa Potensi Penghasilannya?

Potensi penghasilan dari ternak ayam broiler 10.000 ekor sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

  • Harga jual ayam: Harga jual ayam broiler fluktuatif dan dipengaruhi oleh permintaan pasar, musim, serta kualitas ayam. Bagi peternak mandiri harus selalu update dengan harga ayam agar saat menjual pas di harga yang bagus, namun bagi peternak kemitraan lebih bisa santai karena harga jual sudah kontrak sejak awal.
  • Biaya produksi: Biaya produksi meliputi biaya DOC (Day Old Chick), pakan, obat-obatan, tenaga kerja, listrik, dan lain-lain.
  • Tingkat Kematian Ayam, Dalam memelihara ayam tak jarang terjadi kematian ayam yang sebagian besar disebabkan oleh kesalahan manajemen kandang, semakin banyak ayam mati akan mengurangi pendapatan hasil ternak.
  • Skema Bonus dari Perusahaan Inti, khusus peternak yang ikut program kemitraan, biasanya perusahan inti akan menawarkan skema bonus tertentu jika target performance terpenuhi seperti bonus FCR, bonus IP hingga bonus pasar. Bahkan banyak juga yang memberikan subsidi biaya produksi bagi peternak.

    Baca Juga: Standar dan Cara Menghitung FCR Ayam Broiler

Ini Cara Perhitungan Pendapatan Ternak Ayam

Untuk memperkirakan potensi penghasilan, mari kita lakukan perhitungan sederhana. Asumsikan:

  • Harga jual kontrak ayam per kg : Rp 20.000
  • Populasi awal: 10,000
  • Jumlah ayam yang berhasil panen: 9.500 ekor (asumsi kematian 5%)
  • kita asumsikan sudah dilakukan 2 kali panen lebih awal untuk penjarangan sampai akhirnya panen habis, sehingga ayam ada yang terpanen di berat 1,8kg sampai 2,4kg.
  • Namun jika di rata-ratakan berat per ekor adalah 2,2kg maka total tonase terpanen (9,500 ekor x 2,2kg) adalah 20,900 kg.
  • Total penjualan ayam: 20,900 kg x Rp 20,000 = 418,000,000 rupiah
  • INGAT! masih ada tambahan bonus jika Anda bisa mencapai performance yang baik, kisarannya bisa bermacam-macam, anggaplah akumulasinya sekitar 18,000,000 rupiah
  • Maka totalya 436,000,000 rupiah

Ini baru potensi penjualan, masih ada faktor pengurang yang harus dihitung yaitu biaya produksi yang dipotong oleh perusahaan ini.

Oyaa Chickin Indonesia juga memiliki layanan kemitraan ternak ayam broiler, Chickin Indonesia sebagai perusahaan inti siap memasok pakan, bibit DOC, OVK hingga teknologi untuk peternak.

Mau tahu seperti apa skema dan keuntungan bergabung klik gambar dibawah ini

Ini Dia Perhitungan Biaya Produksi Yang Dipotong Perusahaan Inti

Biaya produksi ternak ayam broiler cukup beragam dan bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Ada biaya yang dipotong oleh perusahaan inti, ada biaya produksi yang ditanggung oleh peternak sendiri.

Biaya yang dipotong oleh perusahaan inti diantaranya:

  • Biaya DOC: perusahaan inti menyediakan bibit ayam tidak secara cuma-cuma namun hal tersebut ditagihkan di akhir periode.
  • Biaya pakan: Begitupun pemakaian pakan juga disupply oleh perusahaan inti, bedanya Anda hanya perlu membayar sejumlah yang Anda gunakan saja, jika Anda bisa menggunakan pakan secara efisien maka biaya produksi yang dipotong dari penjualan juga akan lebih hemat, terlebih pakan adalah biaya terbesar dalam produksi ternak ayam broiler.
  • Biaya obat, vitamin dan vaksin. Perusahaa inti juga menyediakan berbagai obat-obatan, vitamin dan vaksin untuk ayam agar bisa mendapatkan performance yang maksimal, dan ini juga ditagihkan setelah panen.

Mari lanjutkan perhitungan tadi, biasanya biaya produksi ini berkisar antara 85-95% dari penjualan, kita ambil rata tengahnya di 10% maka asumsikan peternak diatas akan ditagihkan biaya produksi sebesar (90% x 418,000,000) = 376,200,000 dan profit

sehingga pendapatan (margin profit) peternak masih adalah

41,800,000 (profit) + 18,000,000 (bonus) = 59,800,000 rupiah atau setara untung 5,980 per ekor.

Selanjutnya untuk menghitung pendapatan bersih peternak, kita harus menghitung biaya produksi yang ditanggung oleh peternak sendiri.

Ini Dia Perhitungan Biaya Produksi Yang Dipotong Perusahaan Inti

Biaya produksi yang ditanggung oleh peternak sendiri diantaranya:

  • Biaya tenaga kerja: Jika Anda menggunakan tenaga kerja, biaya ini akan menjadi pos yang signifikan, kisarannya bisa beragam tergantung skema penggajian, nominal dan jumlah tenaga kerjanya.
  • Biaya konsumsi tenaga kerja. Umumnya tenaga kerja (anak kandang) siaga di kandang hampir 24 jam sehingga disediakan konsumsi seperti minum, makanan, sampai rokok selama bekerja.
  • Biaya listrik: Listrik digunakan untuk penerangan, pemanas, dan peralatan lainnya. Biaya ini jadi salah satu pos terbesar juga, sehingga perlu diperhatikan untuk pengggunaan yang lebih efisien.
  • Biaya sekam. Jika jenis litter yang Anda gunakan adalah sekam, maka biaya sekam juga menjadi tanggungan peternak sendiri, umumnya dikisaran 500-1000 rupiah per karung besar.
  • Biaya penyusutan kandang dan peralatan: Biaya ini merupakan biaya tidak langsung yang perlu diperhitungkan.

Untuk biaya produksi ini sangat beragam tergantung dari kondisi bisa berkisar 30-70% tergantung bagaimana peternak bisa mengelola ternak ayam dengan efisien.

Namun kita asumsikan saja bahwa semua biaya produksi di sekitar 60% dari pendapatan, maka peternak masih bisa mendapatkan 40% nya sebesar 23,920,000 rupiah untuk satu siklus ternak.

Bagaiamana apakah menarik menjadi seorang peternak ayam broiler?

Kunci Keberhasilan Ternak Ayam

Hitungan diatas banyak asumsi namun juga berdasarkan dari banyak studi kasus, sehingga secara umum bisa menggambarkan bagaimana potensi penghasilan beternak ayam broiler.

Untuk mendapatkan hasil ternak ayam yang bagus kuncinya adalah manajemen kandang yang baik, karena ia dapat meminimalisir jumlah ayam yang mati, meningkatkan berat ayam secara optimal dan menurunkan biaya produksi secara efisien.

Mari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin Indonesia

Dengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Anda dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam broiler.

Komunitas ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah tertentu.

Klik link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.

Daftar

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts