Penyakit Reovirus telah menjadi perhatian serius dalam industri peternakan ayam, khususnya dalam hal mengakibatkan kondisi ayam kerdil. Reovirus, sekelompok virus yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada unggas, telah menjadi penyebab utama dari pertumbuhan yang terhambat dan masalah kesehatan lainnya pada populasi ayam.
Kehadirannya yang seringkali tak terdeteksi secara cepat telah mengakibatkan dampak yang merugikan pada produksi ayam. Mari kita telaah lebih dalam bahaya yang terkandung di balik penyakit Reovirus ini serta bagaimana hal itu menjadi akar permasalahan utama pada ayam kerdil.
Penyakit Reovirus dan Penyebabnya
Penyakit reovirus adalah penyakit yang dapat menyebabkan ayam menjadi kerdil. Penyakit ini disebabkan oleh virus reovirus, tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti kualitas bibit DOC, manajemen pemeliharaan, kualitas ransum, dan tantangan penyakit dari lingkungan.
Penularan penyakit reovirus dapat terjadi secara vertikal (dari induk ke anakannya) maupun horizontal (dari ayam sakit, peralatan, atau lingkungan yang terpapar virus). Penularan secara vertikal relatif rendah, tetapi dapat mempengaruhi kualitas DOC. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kualitas DOC saat chick in. Pastikan DOC berasal dari induk yang telah divaksinasi reovirus.
Gejala Penyakit Reovirus yang Perlu Diwaspadai
Ayam yang terkena reovirus, memiliki beberapa gejala yang mungkin jarang peternak sadari. Berikut adalah gejala reovirus yang perlu diwaspadai :
- Ayam tumbuh lambat
- Terlihat pucat
- Lesu
- Tidak aktif
- Asupan pakan rendah
- Bulu kusam
- Kotoran basah
Biasanya ayam mulai memperlihatkan gejala slow growth sejak menginjak usia seminggu. Bobot badan mingguan yam di bawah standar, hal ini terlihat mulai usia 1 hingga 5 pekan. Walaupun sudah dipacu dengan vitamin, bobot ayam tetapi tidak sesuai dengan standar.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Reovirus pada Ayam
Mengingat bahaya dari penyakit reovirus, lantas apa saja upaya pencegahan yang harus dilakukan peternak, berikut penjelasannya :
- Lakukan vaksinasi pada indukan, ini akan memberikan perlindungan pada anak ayam melalui antibodi yang diturunkan dari induk ke anakannya.
- Lakukan seleksi anak ayam berdasarkan berat badan, ini dapat membantu memaksimalkan pertumbuhan awal anak ayam. Anak ayam yang cacat sebaiknya dimusnahkan untuk mencegah penyebaran penyakit. Anak ayam dengan berat badan di bawah standar sebaiknya dipisahkan dan diberikan perlakuan khusus dengan pemanasan yang sedikit lebih tinggi dari target normal.
- Rangsang nafsu makan anak ayam dengan pemberian air minum dan pakan sesegera mungkin.
- Siapkan pemanas dan air minum minimal 2 jam sebelum kedatangan anak ayam agar suhu di kandang tetap terjaga.
- Atur suhu brooding pada 33-34°C saat anak ayam datang untuk menjaga suhu tubuh anak ayam agar tetap stabil.
Baca juga : Necrotic Enteritis pada Ayam: Penyebab, Gejala, Pengobatan
Atur Suhu Brooding Dengan CI-Touch
Atur suhu brooding dengan teknologi canggih CI-Touch, merupakan perangkat keras yang dapat membantu peternak ayam untuk mengontrol suhu dan kelembaban kandang secara otomatis. CI-Touch memiliki fitur yang dapat mengatur suhu kandang secara otomatis. Fitur ini memungkinkan peternak untuk mengatur suhu yang diinginkan. Heater akan menyala atau mati secara otomatis untuk menjaga suhu kandang tetap sesuai dengan pengaturan. Dengan fitur ini, peternak tidak perlu bolak-balik ke kandang untuk mengatur heater.
Perangkat ini juga dilengkapi dengan sensor yang dapat mengukur kondisi kandang secara real time. Data yang diperoleh dari sensor kemudian diolah oleh teknologi AI untuk menyesuaikan pengaturan suhu kandang. CI-Touch terintegrasi dengan aplikasi Chickin Apps, dengan adanya aplikasi tersebut Anda dapat mengontrol suhu kandang hanya melalui ponsel kapan saja dan dimana saja. Untuk info lebih lengkap mengenai pemesanan, yuk DI SINI
Mari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin Indonesia
Dengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Anda dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam broiler.
Komunitas ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah tertentu.
Klik link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.
→ Daftar