Pengaruh Kepadatan Kandang Ayam dan Solusinya Bagi Peternak

Ada dampak kurang baik secara langsung dari fenomena kepadatan kandang berlebih pada ayam broiler yang merugikan para peternak pada akhir masa pemeliharaan.

Halo Sobat Chickin!!
Fenomena kepadatan kandang atau istilah asingnya overcrowding sering menjadi masalah dalam pemeliharaan ayam broiler.

Hal ini biasanya terjadi karena kesalahan perhitungan ketika menentukan kapasitas kandang ketika akan memulai periode pemeliharaan.

Bisa juga dikarenakan karena buruknya manajemen ventilasi yang sudahh dipasang pada kandang pemeliharaan.

Lagi-lagi ventilasi menjadi salah satu faktor penyebab baik buruknya pemeliharaan ayam broiler.

Perlu diketahui bahwa ventilasi yang buruk dapat menyebabkan ayam merasa tidak nyaman dan cenderung berkumpul di satu titik lokasi yang lebih nyaman.

Kondisi keoadatan kandang seperti ini tidak dapat dibiarkan terus menerus mengingat akan memberikan dampak negatif bagi ayam.

Baca Juga : 5 Dampak Pemeliharaan Ayam Broiler Melebihi Usia Panen

Berikut ini adalah dampak negatif dari Kepadatan Kandang:

1. Terjadi Heat stres pada Ayam

Kondisi kandang yang terlalu padat menyebabkan suhu di dalam kandang menjadi meningkat lebih panas.

Hal ini akan membuat ayam menjadi tidak nyaman berada di kandang dan terkena heat stres.

Dan jika ayam terkena heatstress mereka akan lebih banyak diam tidak melakukan aktivitas, jarang makan dan minum.

Dampak negatif ini bila berkepanjangan akan menyebabkan ayam-ayam cepat mati dalam periode pemeliharaan.

2. Intensitas Persaingan Meningkat

Terlalu banyaknya ayam dalam satu kandang tentu akan menyebabkan ketidakseimbangan sumber daya seperti pakan dan minum.

Jumlah pakan dan minum yang tersedia tidak sebanding dengan ayam yang ada sehingga mereka akan saling berebut pakan dan minum.

Tentu hal ini merupakan persaingan yang sudah tidak sehat lagi di dalam kandang, karena ayam yang lemah tentu akan kalah dalam persaingan.

Imbasnya adalah terjadi pertumbuhan ayam di dalam kandang yang tidak seragam, ada ayam yang berkembang besar ada yang tetap kecil.

3. Penyakit Cepat Tersebar

Lagi-lagi karena kandang ayam yang terlalu padat maka jarak antar ayam menjadi lebih dekat.

Hal ini berbahaya bagi ayam karena jika ada salah satu saja ayam yang sakit maka penyebarannya akan cepat.

Kontak fisik yang terjadi pada ayam memungkinkan penyebaran virus dan bakteri menjadi lebih cepat dan tidak terkendali.

Dan dampaknya adalah banyak ayam yang sakit dan ada kemungkinan mati secara massal.

Peristiwa ini akan merugikan peternak karena menurunkan nilai produksi dan berkemungkinan tidak bisa menutup cost dari periode pemeliharaan.

Masalah ini dapat diatasi peternak dengan langkah sebagai berikut:

1. Menyesuaikan Populasi Sesuai dengan Usia Pemeliharaan

Dalam penentuan jumlah populasi di dalam kandang, yang harus diperhatikan adalah fase pemeliharaan saat itu.

Karena tiap fase pemeliharaan memiliki kapasitas populasi yang berbeda-beda.

Penyebab utamanya adalah karena ayam semakin hari ukuran dan bobot badannya semakin besar.

Dan ini menyebabkan kebutuhan ruang gerak dan kebutuhan oksigen makin besar juga.

  • Sebagai catatan untuk fase starter (0-14 hari) kepadatan kandangnya adalah 40 sampai 50 ekor/meter persegi.
  • Untuk fase grower (15-27 hari) kepadatan kandang yang ideal adalah 15 sampai 20 ekor/meter persegi.
  • Dan untuk fase finisher (28-panen) kepadatan kandangnya adalah 8-10 ekor/meter persegi.

2. Lakukan Penjarangan/Panen Bertahap

Langkah ini efektif dilakukan pada ayam-ayam yang sudah terlihat memiliki bobot yang besar.

Dengan begini ayam tidak akan terlalu lama berkumpul di dalam satu tempat yang sama dalam waktu yang lama.

Hal ini juga membantu untuk mengurangi intensitas kompetisi perebutan pakan dan air minum pada ayam.

Kondisi kandang yang tidak terlalu padat membuat ayam lebih nyaman dan tidak mudah terserang heat stres.

Ini membuat angka mortalitas dalam satu periode pemeliharaan menjadi berkurang, dan meningkatkan produktivitas.

3. Manajemen Ventilasi yang Baik dan Berkualitas

Dalam kandang yang memiliki jumlah populasi banyak penting untuk mengatur kerja ventilasi untuk memenuhi kebutuhan udara bersih bagi ayam.

Selain itu juga baiknya gunakan kipas dan blower untuk dukungan lebih sirkulasi udara yang baik di dalam kandang.

Keberadaan blower dan kipas membantu mencegah udara kotor termasuk gas amoniak terperangkap di dalam kandang.

Adapun pengaturan kipas dan blower kini sudah bisa dilakukan dengan lebih mudah, terlebih sudah ada kontrol berbasis IoT.

Seperti contoh Ci-Touch yang merupakan Controller kandang berbasis IoT memiliki kemampuan untuk mengatur kerja kipas di kandang sesuai kebutuhan real time.

Selain itu ada peranan inverter yang bisa membuat efisiensi dalam penggunaan listrik sebesar 30%.

Sebab inverter mampu mengendalikan kerja kipas kapan harus berputar maksimal dan kapan harus mengurangi daya putar di dalam kandang.

Keberadaan Ci-Touch bisa meringankan kerja peternak untuk kontrol kerja kipas dan blower di dalam kandang.

Baca Juga : Desain Kandang Ayam Ideal untuk Cegah Stres dan Kematian

Mari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin Indonesia

Dengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Anda dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam broiler.

Komunitas ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah tertentu.

Klik link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.

Daftar

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts