Banyak orang menyukai olahan makanan mentah, namun pernahkah terpikirkan kenapa sih jarang ada makanan olahan mentah dari ayam?
Beberapa makanan mentah yang ada biasanya merupakan olahan hasil laut seperti salmon mentah alias sashimi khas jepang.
Alasan kesehatan menjadi penyebab pentingnya memasak ayam hingga matang semurna, beberapa alasan lainnya yakni:
Tips Mengolah Daging Ayam Mentah
1. Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Mengolah Daging Ayam
Sebelum mengolah daging ayam, lebih baik untuk mencuci tangan hingga bersih dengan menggunakan sabun dan air hangat.
Hal ini dapat mengurangi kontaminasi bakteri pada daging ayam yang akan diolah. Setelah mengelola ayam, jangan lupa untuk mencuci tangan kembali guna mencegah penularan kuman dari daging ayam ke dalam tubuh manusia
2. Hindari Mencuci Daging Ayam
Terdengar agak aneh, namun para ahli gizi dan juga peneliti menyarankan untuk menghindari mencuci daging ayam.
Mencuci daging ayam termasuk kegiatan yang sia-sia karena semua bakteri pada daging ayam nantinya juga akan mati saat proses memasak.
Mencuci daging justru malah meningkatkan risiko penyebaran bakteri dari daging ke manusia dan bisa menimbulkan masalah kesehatan
3. Pisahkan Peralatan Memasak
Pada dasarnya peralatan memasak antara daging, sayuran, serta buah-buahan perlu dipisah untuk mencegah penyebaran kuman dari daging ke bahan makanan lain.
Usahakan untuk memiliki pisau dan talenan khusus untuk memotong daging dengan bahan makanan lainnya
4. Masak Daging Ayam hingga Matang
Bakteri salmonella dan campylobacter yang ada di daging ayam bisa mati apabila memasaknya dengan suhu tinggi yakni 63°C – 71°C hingga benar-benar matang dan tidak menyisakan daging yang masih berwarna merah muda.
Menghangatkan makanan olahan ayam dengan menggunakan microwave juga bukan cara efektif untuk membunuh bakteri salmonella dan campylobacter.
Untuk memastikan bahwa daging ayam benar-benar sudah matang bisa juga memotongnya dan lihat adakah cairan yang keluar dari daging tersebut, jika cairannya berwarna bening dan warna daging ayam sudah putih maka ayam sepenuhnya sudah matang
5. Simpan Daging Ayam dengan Baik
Jangan membiarkan olahan daging ayam yang sudah matang berada selama lebih dari dua jam di atas meja makan.
Sebaiknya, jika tersisa simpan dengan baik di dalam sebuah wadah tertutup dan bersih kemudian letakkan di dalam kulkas.
Untuk daging ayam yang masih segar dan belum terolah, bisa menyimpannya di dalam wadah yang bersih lalu simpan di lemari es.
Jika anda ingin mencairkan daging ayam beku lebih baik cairkan di dalam kulkas daripada mendiamkan di area dapur atau dengan merendamnya menggunakan air dingin, hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir bakteri yang masuk ke dalam daging ayam.
Daging ayam mentah biasanya hanya bisa bertahan 2 – 3 hari saja. Namun, jika mengeluarkan bau kurang sedap, hal ini menandakan bahwa daging sudah busuk dan tidak layak konsumsi.
Baca juga: Tips Membeli dan Menyimpan Karkas Ayam Frozen
6. Bersihkan Dapur Secara Berkala
Membersihkan dapur secara rutin efektif meminimalisir penyebaran bakteri salmonella dan campylobacter.
Setelah memasak pastikan untuk membersihkan alat-alat memasak seperti pisau, talenan, serta alat masak lainnya yang sudah bersentuhan dengan daging mentah.
Jangan gunakan pisau yang sama saat memotong daging mentah untuk memotong bahan makanan lainnya karena dapat meningkatkan risiko penyebaran bakteri salmonella dan campylobacter ke makanan lainnya.
Akibat Bila Ayam Tidak Diolah dengan Baik dan Benar
1. Menyebabkan Keracunan
Keracunan ayam mentah memiliki gejala awal yang sangat bervariasi, biasanya terlihat saat seseorang selalu kehausan karena dehidrasi, mual, kram perut, diare hingga muntah.
Tamika Sim, seorang direktur Komunikasi Teknologi Pangan di International Food setuju bahwa mengkonsumsi ayam mentah bisa menyebabkan keracunan.
“Setelah kamu makan ayam mentah yang mengandung bakteri, biasanya tubuh akan melakukan respons kekebalan, sel-sel khusus di dalam tubuh akan mencoba melawan bakteri tersebut untuk berkembang biak sehingga dampaknya tubuh lemas, mual, hingga diare” ujar Sam.
Danna Hunner, seorang ahli diet senior dari Ronald Reagan Medical Center UCLA juga setuju bahwa mengkonsumsi daging ayam mentah atau kurang matang memiliki dampak negatif lebih tinggi daripada kenikmatan saat menyantapnya.
2. Mengandung Bakteri Salmonella dan Campylobacter
Daging ayam merupakan salah satu makanan yang dapat menyebabkan keracunan. Ayam mentah mengandung banyak sekali bakteri Salmonella dan Campylobacter.
Jika masuk ke dalam tubuh manusia akan berdampak serius pada kerusakan saraf, otot, gagal ginjal, hingga radang sendi. Meskipun kebanyakan orang bisa pulih tanpa efek kompilasi namun lebih baik mencegah memakan ayam mentah.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, terdapat sekitar 1 juta orang terinfeksi bakteri salmonella dan lebih dari 800 ribu orang terinfeksi bakteri Campylobacter.
Hasil penelusuran menunjukan bahwa penyebab tingginya infeksi kedua bakteri tersebut karena olahan makanan berbahan dasar unggas yang kurang matang.
Namun apa itu sebenarnya salmonella dan campylobacter? Mengapa kedua bakteri ini banyak sekali terdapat pada daging ayam hingga menyebabkan ratusan ribu orang keracunan makanan?
Dilansir dari Hellosehat, salmonella merupakan bakteri yang hidup di banyak usus hewan ternak. Manusia dapat terinfeksi salmonella saat mengkonsumsi makanan yang mengandung bakteri salmonella, salah satunya adalah daging ayam.
Kontaminasi bakteri salmonella ke dalam daging ayam broiler terjadi saat proses pemotongan.
Maka dari itu sangat penting bagi para pelaku usaha broiler dan peternak untuk memperhatikan kebersihan kondisi rumah potong ayam dan kegiatan memotong ayam sehingga menghasilkan kualitas daging ayam yang baik.
Baca juga: Proses Pemotongan Ayam di Rumah Potong
Hampir sama seperti salmonella, Campylobacter jejuni merupakan bakteri yang terdapat di saluran pencernaan ayam. Proses pemotongan yang tidak steril menyebabkan daging ayam ikut terkontaminasi.
Karkas ayam yang terkontaminasi campylobacter bisa dibuktikan melalui hasil pengujian dengan metode PCR dari sampel air cucian.
Bakteri ini berbentuk lengkung, non-spora, batang, dan bersifat motil. Meskipun kontaminasi bakteri campylobacter menyebabkan keracunan dan berbagai penyakit lainnya, namun kabar baiknya jarang mengakibatkan kematian di manusia.
Meskipun begitu, apabila mengalami gejala infeksi bakteri campylobacter dan salmonella setelah mengkonsumsi daging ayam, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Tahukah Kamu?
Demi menjaga kualitas karkas daging ayam tetap segar, Chickin Indonesia melalui produk Chickin Fresh menawarkan produk daging ayam segar dan frozen dan juga ayam porting yang sudah memenuhi standar NKV, halal, dengan jaminan 5 NO untuk setiap produknya yakni No dolar, No bau (tidak berbau), No bulu (tidak berbulu), dan No lendir (tidak berlendir).
Produk ayam yang diambil langsung dari kandang mandiri dengan sistem Smart Farm Technology membuat kualitas daging yang dihasilkan memiliki kualitas mutu terbaik.
Chickin Fresh menjangkau pengiriman untuk seluruh wilayah di Indonesia dengan cepat dan terjamin keamanannya.
Bersama Chickin, wujudkan sinergi ketahanan pangan di Indonesia!
Chickin Indonesia – PT Sinergi Ketahanan Pangan
Mari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin Indonesia
Dengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Anda dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam broiler.
Komunitas ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah tertentu.
Klik link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.
→ Daftar