Tips Membedakan Karkas Daging Ayam Potong Segar

Karkas daging ayam potong adalah daging ayam beserta tulangnya yang sudah mengalami proses pemotongan antara kepala, kaki dan jeroan.

Adapun bagian yang dipisahkan yaitu kepala sampai pangkal leher dan kaki sampai batas lutut.

Dengan kata lain, karkas daging ayam potong merupakan bobot daging ayam tanpa kepala, kaki dan jeroan. Daging inilah yang biasanya terjual di pasar.

Sedangkan bagian non karkas yaitu potongan kepala, dan kaki ayam.

Di pasar, karkas ayam potong dan non karkas biasanya dijual secara terpisah. Bagian karkas terklasifikasi dengan karkas lain, sedangkan non karkas dengan non karkas.

Akibat bercampurnya antara karkas ayam potong satu dengan karkas lainnya. Maka kita menjadi sulit untuk membedakan antara karkas segar dan sehat dengan karkas yang sebaliknya.

Oleh karena itu, penting bagi kamu mengetahui tips memilih dan membedakan karkas daging ayam potong yang segar dan sehat. Supaya saat kamu mengkonsumsinya tidak menimbulkan penyakit untuk tubuh.

Ketahui : 5 Jenis Potongan Ayam Karkas

Berikut ini penjelasan tips memilih dan membedakan karkas daging ayam potong segar dan sehat. Silahkan simak sampai selesai!

1. Perhatikan Warna Daging Ayam

Cara paling mudah membedakan karkas ayam potong segar dengan yang busuk yaitu dari warna dagingnya.

Karkas daging ayam segar biasanya berwarna putih semburat merah muda dan tampak segar. Sedangkan karkas yang sudah busuk warna dagingnya lebih pucat kebiru-biruan.

Jika kamu hendak membeli karkas daging ayam potong di pasar atau supermarket, pastikan memperhatikan warna daging ayam.

Apabila kamu mendapati warna pucat kebiru-biruan lebih baik untuk mengurungkan membeli daging ayam tersebut. Jika memungkinkan pilihlah daging yang warnanya putih, karena itu lebih segar.

2. Tekstur Kulit

Tekstur kulit karkas daging ayam potong segar lebih halus dengan pori-pori yang tertutup. Sedangkan karkas ayam yang sudah tidak segar lagi teksturnya lebih kasar dan pori-porinya lebih terbuka.

Selain itu, dari tekstur daging juga kamu bisa membedakan apakah terdapat indikasi penggunaan formalin atau tidak. Caranya cukup mudah yaitu dengan menyentuh dan mengusapnya.

Apabila kamu merasakan tekstur berpasir atau seperti bertepung. Maka karkas tersebut telah mengandung bahan kimia, tekstur bertepung itu merupakan indikator adanya sisa-sisa bahan kimia yang menempel.

Jadi, pilihlah daging yang bertekstur halus dengan pori-pori tertutup. Hindari membeli karkas ayam yang memiliki tekstur bertepung.

3. Daging Lengket

Karkas daging ayam segar permukaannya sedikit mengkilap. Selain itu, permukaannya diselimuti lendir yang tipis. Lendir inilah yang dapat kamu jadikan indikator karkas ayam masih segar atau tidak.

Makin tebal lendir di permukaan daging ayam, berarti karkas tersebut semakin busuk. Sehingga menyebabkan daging menjadi lebih lengket dari biasanya. Bahkan bau menyengat pun bisa kamu cium walau mencucinya sampai bersih.

4. Perhatikan Lalat yang Hinggap

Lalat merupakan hewan pembawa penyakit, karena lalat menyukai tempat yang kotor. Namun ciptaan tuhan tentu tidak pernah hanya merugikan saja. Dengan adanya lalat kamu bisa menjadikan indikator apakah karkas daging ayam potong masih segar atau tidak.

Apabila di tempat penjual karkas ayam terdapat beberapa lalat yang berusaha hinggap di daging ayam. Artinya karkas daging ayam tersebut kemungkinan masih segar. Sebaliknya, jika karkas tidak mau dihinggapi lalat kamu harus curiga bahwa daging tersebut mengandung formalin.

Hal ini karena lalat dapat mencium daging yang murni tanpa pengawet atau tidak. Sebagaimana kita ketahui bahwa pengawet buatan seperti formalin merupakan bahan kimia. Sebagai hewan, tentu lalat tidak suka dengan kandungan bahan kimia. Sehingga daging yang diawetkan dengan formalin tidak akan mau dihinggapi oleh lalat.

5. Perhatikan Kemasan

Apabila kamu membeli karkas daging ayam potong di supermarket, tentu daging ayam tersebut sudah berada dalam kemasan. Rumah potong ayam pastinya sudah memperhitungkan mengenai seberapa lama daging kuat berada dalam kemasan.

Kemasan bertujuan agar tidak ada udara dan kuman/bakteri yang masuk. Hal ini karena udara dan bakteri yang masuk dapat mempercepat pembusukan. Sehingga jika kamu hendak membeli karkas ayam potong di supermarket wajib bagi kamu memperhatikan keadaan kemasan.

Apabila kamu mendapati kemasan yang rusak, cobalah untuk melaporkannya ke karyawan supermarket. Kemudian kamu cari dan pilih karkas lain yang kemasannya masih bagus, agar konsumsi daging ayam kamu tidak membawa penyakit.

6. Bau Daging

Tips berikutnya untuk membedakan karkas daging ayam segar dengan yang busuk dapat dibedakan melalui baunya. Bau daging ayam segar tercium khas sebagaimana daging segar yang tidak menimbulkan bau amis yang menyengat.

Sebaliknya karkas ayam yang sudah mulai membusuk bau amisnya lebih menyengat. Bahkan jika kamu menemukan daging yang tidak berbau sama sekali, ada kemungkinan bahwa daging tersebut telah terkontaminasi bahan pengawet.

7. Tekan Daging

Selanjutnya, tips untuk mengetahui karkas ayam potong masih segar yaitu dengan menekan-nekan dagingnya. Apabila kamu temui daging yang lembek dan tidak kembali ke bentuk semula bisa dipastikan daging sudah tidak segar.

Baca juga : Cara Meningkatkan Kualitas Karkas Ayam

Hal ini karena daging yang masih segar memiliki tekstur lebih elastis. Sedangkan ayam yang sudah hampir membusuk kadar airnya menjadi tinggi. Oleh karena itu ayam busuk lebih lembek dan susah kembali ke bentuk semula saat kamu menekannya.

Akan tetapi, perlu kamu perhatikan juga jika daging ayam terlalu kencang. Karkas daging ayam potong yang terlalu kencang dapat menjadi indikator bahwa daging telah mengalami pengawetan dengan formalin. Oleh karena itu, pilihlah daging ayam yang tidak terlalu lembek, tidak pula terlalu keras.

8. Perhatikan Apakah Keluar Cairan atau Darah

Penyebab keluarnya darah atau cairan pada karkas daging ayam potong adalah rusaknya sel-sel ayam. Kerusakan sel ayam ini akibat dari terlalu sering mengalami pendinginan.

Tentu kita tahu bahwa tujuan pendinginan agar daging ayam tetap terlihat segar dan tidak cepat busuk. Namun bukan berarti daging tidak membusuk, karena pendinginan sifatnya hanya memperlambat pembusukan.

Oleh karena itu, jika kamu sedang membeli karkas daging ayam potong di pasar perhatikan cairan atau darah yang keluar. Jika kamu menemukan yang demikian, baiknya cari penjual lain atau pilih daging yang tidak mengeluarkan banyak cairan atau darah.

Nah itulah sedikit tips memilih dan membedakan karkas daging ayam potong segar yang bisa Minchick bagi untuk kamu semua. Kira-kira kamu tahu nggak ya?

Demi menjaga kualitas karkas daging ayam potong tetap terjaga, Chickin Indonesia menawarkan salah satu produk unggulannya yaitu Chickin Fresh. Keunggulan Chickin Fresh kami yaitu ayam potong langsung diambil dari kandang yang menggunakan sistem Smart Farm Technology.

Sehingga ayam potong kami dijamin memiliki kualitas yang baik dan bersertifikasi halal konsumsi. Selain itu Chickin Fresh menjangkau pengiriman untuk seluruh wilayah di Indonesia dengan cepat dan terjamin keamanannya.

Bersama Chickin, wujudkan sinergi ketahanan pangan Indonesia!

Chickin Indonesia – PT. Sinergi Ketahanan Pangan

Mari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin Indonesia

Dengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Anda dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam broiler.

Komunitas ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah tertentu.

Klik link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.

Daftar

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts