Hepatitis pada Ayam

Berbagai permasalahan dalam mengelola bisnis industri peternakan ayam kerap dijumpai para peternak. Salah satu di antaranya adalah permasalahan penyakit yang mampu menyerang ternak kapanpun tanpa pengecualian. 

Macam-macam penyakit yang mengancam ternak terbagi dalam banyak jenis. Ada yang menyerang sistem pencernaan, ada yang menyerang sistem pernapasan, dan berbagai macam penyakit lainnya. Peternak harus jeli dan sigap untuk melakukan penanganan kala ada ternak yang berpotensi telah terpapar penyakit. 

Kali ini, kita akan membahas seputar penyakit yang menyerang hati ayam, yakni penyakit hepatitis pada ayam. Biasanya penyakit hepatitis ini diketahui sebagai salah satu penyakit yang umum dijumpai pada manusia. 

Lalu bagaimana dan apa yang akan terjadi kalau penyakit hepatitis ini menyerang ayam? 

Alangkah penting bagi peternak untuk memahami penyakit hepatitis pada ayam ini. Sebab dari itu, artikel ini mengulas perihal pengertian, penyebab, cara penularan, gejala & ciri-ciri, risiko, cara mengobati dan juga cara mencegah penyakit hepatitis pada ayam.

Pengertian dan Penyebab Penyakit Hepatitis pada Ayam

Penyakit hepatitis atau biasa dikenal juga sebagai Inclusion Body Hepatitis (IBH) yang disebabkan oleh virus Fowl Adenovirus (FAdV) ini bukan hanya penyakit yang bisa menyerang manusia, namun unggas pun berpotensi untuk terkena penyakit hepatitis.

Virus Fowl Adenovirus (FAdV) bekerja dengan cara melakukan perkembang biakan pada inti sel hati hewan yang terpapar. Hal tersebut diketahui menyebabkan inklusi intranuklear (badan kristal) yang dimiliki hewan menjadi meluas. 

Munculnya penyakit hepatitis pada ayam memungkinkan dipicu dengan adanya faktor imunosupresi seperti terjadinya peningkatan mikotoksin yang ditemukan pada makanan ayam yang menjadi penyebab imunitas menurun. 

Organ hati yang seharusnya memiliki fungsi untuk melakukan detoksifikasi (mengubah racun hasil metabolisme menjadi zat fisiologis yang tidak aktif), jika terkena penyakit hepatitis, maka fungsi tersebut akan terganggu dan tidak berlangsung sebagai mestinya. 

Telah ditemukan banyak kasus dimana penyakit hepatitis menyerang unggas seperti ayam broiler maupun ayam breeder, kalkun, angsa, dan juga itik. Kasus hepatitis di kalangan ayam broiler pun sempat merebak pada kisaran akhir tahun 2017 hingga 2018 dengan angka kematian pada ayam mencapai 40%. 

Penyakit hepatitis pada ayam sendiri dapat menyerang ayam di berbagai umur tanpa pandang bulu. Walaupun begitu, umur ayam yang masih muda (4-10 minggu) akan menjadi lebih sensitif terhadap virus penyebab hepatitis dibandingkan dengan ayam yang sudah memasuki rentang umur dewasa. 

Cara Penularan Penyakit Hepatitis pada Ayam

Terbagi menjadi dua macam cara penularan, penyakit hepatitis pada ayam dapat menular secara horizontal dan juga vertikal. 

Penularan secara horizontal yakni terjadi karena adanya kontak secara langsung dari ayam yang terpapar dengan ayam yang tidak terpapar. Bukan hanya itu, kontak secara tidak langsung pun dapat menyebabkan penularan melalui feses, minuman, makanan, peralatan kandang, pegawai kandang serta lingkungan kandang yang telah terpapar virus. 

Dikarenakan virus Fowl Adenovirus (FAdV) ini memiliki ketahanan yang cukup kuat pada lingkungan kandang, maka dari itu penyebarannya tergolong mudah dan juga cepat untuk menyerang ayam yang masih sehat.  

Kandang yang terlalu padat pun dapat membuat ayam tidak nyaman dan menyebabkan penyebaran virus semakin cepat dan masif. Ditambah pula dengan faktor kondisi cuaca yang ekstrem, dapat memicu terjadinya outbreak penyakit hepatitis pada ternak. 

Berbeda dengan penularan secara horizontal,  penularan secara vertikal dapat diartikan sebagai penularan yang terjadi dari atas ke bawah, yakni dari induk yang telah terpapar virus penyebab hepatitis pada anak ayam yang dihasilkan. 

Gejala dan Ciri-Ciri Penyakit Hepatitis pada Ayam

Ayam yang telah terinfeksi penyakit hepatitis seringkali tidak menunjukan gejala atau ciri-ciri yang begitu jelas. Gejala yang ditunjukan dan terlihat pada umumnya mirip dengan penyakit lainnya, dibandingkan dengan gejala khas yang biasa dimiliki suatu penyakit. 

Gejala yang banyak ditemukan adalah ayam mengalami depresi dan lemas tidak memiliki tenaga. Terlihat pula jengger, pial, dan kulit ayam yang berubah warna menjadi pucat dibandingkan sebelum terinfeksi. 

Dalam beberapa kasus, ditemukannya gangguan pernapasan pada ayam yang masih berusia muda. Sedangkan pada ayam petelur yang terjangkit penyakit hepatitis, ditemukan terjadinya penurunan jumlah produksi telur yang signifikan.

Diketahui bahwa penyakit hepatitis terjadi setelah 4 hari virus menginfeksi. Pada saat itu jika ayam dibelah, akan terlihat hati yang rapuh dan pada kondisi tertentu juga ditemukan bercak perdarahan (haemorrhage).

Bukan hanya pada hati, namun sumsum tulang, dan berbagai organ lain seperti ginjal pada ayam berubah juga menjadi lebih pucat dan mengalami kebengkakan. Di bagian otot dada dan paha ayam terkadang mengalami juga perdarahan bercak. 

Ada potensi terjadinya kematian mendadak saat ayam yang berumur kurang dari 6 minggu yang sudah terinfeksi penyakit hepatitis. Angka kematian yang biasa ditemukan mencapai hingga lebih dari 7%. Hal tersebut biasanya dipicu pula dimana kondisi ayam sudah terinfeksi oleh penyakit selain hepatitis. 

Risiko Penyakit Hepatitis pada Ayam

Apabila sudah ada salah satu ayam terinfeksi penyakit hepatitis, ada juga kemungkinan untuk menyebar pada ternak yang lain. Jika penyakit ini sudah menyebar dalam menginfeksi ternak, maka peternak harus siap menghadapi berbagai risiko yang terjadi. 

Berikut beberapa resiko penyakit hepatitis pada ayam: 

1. Berat badan ayam tidak mencapai standar

Ayam pedaging atau ayam broiler yang telah terinfeksi penyakit hepatitis, seringkali mengalami penurunan nafsu makan yang dimana hal ini menyebabkan ayam tidak mencapai standar berat badan, hal tersebut menyebabkan ketidakseimbangannya feed conversion ratio (FCR) pada ayam broiler yang merugikan peternak. 

2. Adanya efek imunosupresi pada ayam

Karena penyakit hepatitis ini menyebabkan terjadinya peningkatan mikotoksin pada ayam, hal tersebut membuat ayam mengalami imunosupresi atau dapat diartikan sebagai penurunan sistem kekebalan tubuh (imun) ayam menurun. Ayam akan menjadi lebih mudah sakit. 

3. Angka mortalitas tinggi

Angka kematian (mortalitas) pada ayam tergolong tinggi yakni mampu mencapai 10-30%. Hal tersebut ditunjukan dimana angka kematian secara mendadak kejadian harian mencapai lebih dari 1%. Disamping itu, angka kesakitan (morbiditas) juga termasuk tinggi, yaitu 1-10%.

4. Biaya kerugian yang harus dikeluarkan

Selain peternak harus menerima nasib apabila produksi ternak menurun karena kualitas dan juga kematian, pastinya peternak harus merogoh kocek lebih dalam karena guna memberikan pengobatan pada ayam yang sakit. Belum lagi berbenah kandang pasca penyebaran, memastikan kandang telah steril untuk kembali ditempati ayam sehat. 

Cara Mengobati Penyakit Hepatitis pada Ayam

Pengobatan yang dapat dilakukan untuk menekan angka kematian dan juga meringankan gejala penyakit hepatitis atau Inclusion Body Hepatitis ini adalah sebagai berikut: 

Karena penyakit hepatitis ini menyerang hati ayam, pemberian hepatoprotektor juga dapat diberikan untuk memberikan pengobatan pada ayam yang terserang penyakit hepatitis, guna menangani kerusakan pada hati. 

Apabila ditemukannya komplikasi yang disertai dengan penyakit bakterial, maka dapat diberikan antibiotik sesuai dengan diagnosa penyakit tersebut. Selain itu, memberikan multivitamin dan juga imunostimulan guna mengembalikan ayam menjadi sehat dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam sehingga tidak mudah sakit. 

Cara Mencegah Penyakit Hepatitis pada Ayam

Untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis pada ayam, pemberian vaksin dapat menjadi salah satu cara pencegahan yang efektif. Vaksinasi Inclusion Body Hepatitis untuk ayam broiler diberikan saat ayam berumur 1-4 hari.

Vaksinasi juga dapat diberikan pada ayam pembibit pada waktu 3-4 minggu sebelum bertelur guna mencegah terjadinya penularan secara vertikal dari induk ayam pada calon anak ayam yang akan menetas. 

Yang paling utama adalah peningkatan biosekuriti kandang. Memastikan bahwa kebersihan kandang dari segala aspek sudah terjamin steril, sehingga tidak mudah menjadi sarang penyakit untuk berkembang. 

Sekian ulasan seputar penyakit  hepatitis atau Inclusion Body Hepatitis (IBH) pada ayam di artikel kali ini, semoga membantu dan bermanfaat bagi kita semua. 

Mengingat pentingnya untuk para peternak mengetahui berbagai jenis penyakit yang rentan menyerang ayam broiler, Chickin Indonesia telah merangkumnya di 7 Penyakit pada Ayam Broiler dan Cara Mengatasinya. 

Bersama Chickin, wujudkan sinergi ketahanan pangan Indonesia!
Chickin Indonesia – PT. Sinergi Ketahanan Pangan

Sumber Gambar:

Foto Ayam, Tautan: https://www.poultryworld.net/health-nutrition/canadian-govt-invests-in-broiler-disease-research/

Mari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin Indonesia

Dengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Anda dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam broiler.

Komunitas ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah tertentu.

Klik link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.

Daftar

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts