Ayam broiler sebelum masuk kandang perlu dilakukan sexing sebab memberikan dampak positif bagi peternak.
Halo Sobat Chickin!!!
Dalam proses pemeliharaan ayam broiler kita sebagai peternak biasanya melakukan pengecekkan DOC ketika Chickin berlangsung.
Saat Chickin, umumnya peternak melakukan cek terhadap kondisi ayam, apakah normal atau ada cacat fisik.
Selain itu DOC yang datang juga dilakukan pengecekkan kesehatan dan menghitung jumlah DOC dalam box yang datang.
Pengecekkan sendiri dilakukan secara sampling yang jumlahnya mewakili DOC yang masuk ke kandang pada saat itu.
Hal ini perlu dilakukan oleh peternak untuk menjaga kualitas pemeliharaan dan menjaga kualitas panen ayam nantinya.
Meski sudah banyak pengecekkan yang dilakukan ada satu hal yang terkadang lupa atau ditinggalkan oleh peternak yaitu sexing.
Sexing merupakan metode untuk mengetahui jenis kelamin pada ayam, apakah ayam tersebut jantan atau betina.
Metode dalam melakukan sexing pada ayam broiler biasanya dilakukan ketika ayam masih dalam bentuk DOC untuk memudahkan identifikasi.
Baca Juga : Di Mana Lokasi Pintu Loading yang Pas untuk Kandang?
Adapun metode dalam melakukan sexing antara lain adalah:
Vent Sexing
Metode ini dilakukan dengan cara mengecek kloaka yang ada pada tubuh DOC yang dipilih untuk dilakukan identifikasi.
Dengan pengalaman dan pelatihan khusus peternak nantinya dapat melihat jenis kelamin pada ayam lewat bagian kloakanya.
Untuk tingkat keakurasiannya bisa mencapai 90% tergantung pengalaman dan jam terbang dari orang yang melakukan identifikasi.
Color Sexing
Cara lain untuk identifikasi kelamin pada ayam dapat dilakukan dengan melakukan cek warna bulu secara visual.
Pengecekkan seperti ini jarang dilakukan karena hanya bisa dilakukan pada strain ayam tertentu yang memungkinkan adanya perbedaan warna pada betina maupun jantan.
Metode seperti ini sebenernya mudah dan sederhana bagi peternak untuk melakukan identifikasi namun sekali lagi hanya bisa dicek pada strain tertentu saja.
Feather Sexing
Terakhir dan yang paling banyak dilakukan oleh peternak dan pihak hatchery adalah metode identifikasi dengan mengecek bulu pada DOC.
Metode ini mudah dilakukan karena hanya tinggal melihat bentuk bulu pada DOC khususnya pada bagian sayap.
Perlu diketahui bahwa pada jenis ayam broiler betina, bulu primer dan sekundernya memiliki ukuran yang berbeda dan ini bisa dilihat secara visual.
Sedangkan pada ayam broiler jantan, baik bulu primer maupun bulu sekunder untuk ukuran panjangnya sama atau tidak terlalu berbeda.
Dengan metode ini peternak memiliki keuntungan dari sisi efisiensi waktu karena metode ini bisa cepat dilakukan, dan akurasinya lumayan tinggi.
Dari tiga metode di atas peternak dapat memilih salah satu cara untuk melakukan sexing pada ayam yang dipelihara.
Sejauh ini mungkin sexing tidak terlalu memiliki dampak yang signifikan terhadap pemeliharaan maupun kualitas panen.
Namun ternyata ada beberapa keuntungan yang didapatkan oleh peternak bila melakukan rutin melakukan sexing pada ayam broiler yang akan dipelihara.
Baca Juga : Mengenal Ciri Kotoran pada Ayam, Mana yang Bahaya?
Berikut adalah keuntungan bila melakukan sexing pada ayam:
Populasi Terkendali
Keuntungan pertama yang didapatkan peternak ketika melakukan sexing adalah dapat mengendalikan populasi.
Artinya setiap jumlah baik jantan maupun betina dapat diketahui pasti berapa ekor kuantitasnya sehingga tidak menyebabkan over population.
Selain itu diketahuinya jumlah jantan dan betina dapat membantu peternak mengatur strategi dalam masa pemeliharaan ke depannya.
Pemeliharaan yang Efisien
Sexing pada pemeliharaan ayam broiler membantu peternak dalam melakukan manajemen pakan selama periode pemeliharaan.
Di mana ternak jantan dan betina diketahui perlu pemberian pakan yang sesuai porsinya dan tidak bisa disama ratakan.
Pemberian porsi pakan yang berbeda antara jantan dan betina selain karena faktor tujuan produksi juga dikarenakan fisiologis dari ayam itu sendiri.
Karena pada dasarnya bentuk tubuh, serta kebutuhan nutrisi baik jantan maupun betina memiliki perbedaan walau terkadang tidak signifikan.
Dapat Menentukan Target Produksi
Terakhir yang menjadi keuntungan sexing bagi peternak adalah dapat membantu dalam menentukan target produksi.
Jika sejak awal sudah mengetahui berapa persen jumlah jantan dan betina di dalam kandang, maka dapat mengetahui arah produksi mau di bawa ke mana.
Sebab pada umumnya jika banyak ternak ayam jantan di dalam kandang biasanya untuk pasar dengan produksi daging yang lebih berat.
Sedangkan untuk ternak ayam betina biasanya adalah untuk pasar dengan bobot daging yang lebih ringan.
Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa sexing juga memberikan keuntungan bagi peternak khususnya dalam manajemen pemeliharaan ayam broiler.
Baca Juga : Peran Teknologi dalam Produksi Daging Ayam Modern
Mari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin Indonesia
Dengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Anda dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam broiler.
Komunitas ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah tertentu.
Klik link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.
→ Daftar