Keberadaan gas amonia di dalam kandang bisa mengancam kenyamanan dan keselamatan ayam broiler yang sedang dalam masa pemeliharaan.
Halo Sobat Chickin!!
Dalam pemeliharaan ayam broiler, temperatur, kelembaban, dan amonia merupakan poin penting yang harus diperhatikan selama masa pemeliharaan.
Amonia sendiri berwujud gas yang dihasilkan dari ekskreta yang dikeluarkan oleh ayam.
Gas amonia yang menguap dari ekskreta merupakan hasil perombakan dari sisa nitrogen yang tidak di absorbsi oleh tubuh ayam dan diuraikan oleh bakteri ureolitik.
Keberadaan gas amonia di dalam kandang rupanya memliki dampak negatif terhadap ayam broiler yang sedang dalam masa pemeliharaan.
Tidak tanggung-tanggung dampak negatif yang dihasilkan oleh gas amoniak bisa menyebabkan cacat hingga kematian pada ayam broiler.
Namun perlu diketahui dampak negatif ini terjadi apabila kadar gas amoniak di dalam kandang terlalu tinggi (di atas 25 ppm).
Sedangkan kadar normal gas amoniak di dalam kandang adalah di bawah 10 ppm, dengan kadar ini ayam masih tetap di kondisi aman.
Adapun berikut ini adalah beberapa dampak negatif yang dihasilkan oleh kadar gas amoniak yang terlalu tinggi di dalam kandang:
Produktivitas Menurun
Umumnya dalam pemeliharaan yang baik, produktivitas ayam akan mengalami peningkatan seiring bertambahnya umur pemeliharaan.
Namun jika ayam sudah terkena dampak negatif dari kadar gas amoniak yang terlalu menumpuk di kandang, maka akan menurunkan produktivitasnya juga.
Sebab ayam broiler yang sudah terpapar gas amoniak secara berlebih nafsu makannya akan menurun.
Penurunan nafsu makan akan membuat pertumbuhan ayam yang seharusnya normal akan menjadi melambat.
Hal ini juga akan berpengaruh pada Feed Cobersion Ratio (FCR) yang ikut memburuk juga.
Baca Juga: Ayam Broiler: Kisah Dibalik Unggas Paling Populer di Dunia
Kekebalan Tubuh Menurun
Selain produktivitas yang menurun, ayam juga akan mengalami penurunan kekebalan tubuh.
Penyebab awalnya sama seperti penurunan produktivitas, yakni ayam mengalami penurunan nafsu makan.
Ayam yang tidak mendapatkan suplai nutrisi dengan cukup akan mempengaruhi tingkat kekebalan pada tubuhnya, sehingga sistem imun akan melemah.
Melemahnya sistem imun pada tubuh ayam akan menyebabkan sang ayam akan sangat mudah untuk terpapar penyakit atau mengalami infeksi.
Gangguan pada Pernapasan
Ayam di dalam kandang benar-benar bergantung pada udara yang di dalam untuk mendapatkan suplai oksigen secara cukup.
Sehingga perlu sirkulasi udara yang baik di dalam kandang untuk membantu penyebaran merata oksigen di dalam kandang.
Dan keberadaan gas amoniak berlebih akan mengganggu persebaran kadar oksigen di dalam kandang.
Dampaknya adalah, ayam yang dipelihara akan kekurangan suplai oksigen dan tergantikan dengan gas amoniak.
Keberadaan gas amoniak di dalam tubuh ayam akan menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan mengakibatkan peradangan pada mukosa.
Iritasi Mata, Kerusakan Kulit dan Kaki
Ternyata keberadaan gas amoniak di dalam kandang juga bisa menyebabkan cacat pada ayam contohnya adalah iritasi mata.
Ayam yang sering terpapar gas amoniak dalam jumlah yang tinggi akan terkena iritasi mata dan menyebabkan mata merah.
Terparahnya jika iritasi adalah ayam akan mengalami kebutaan permanen, dan ini akan mengganggu behaviour ayam itu sendiri.
Dampaknya jika ayam buta tentu akan kesulitan dalam mencari pakan dan minum, karena pengelihatan tidak berfungsi.
Selain dapat menyebabkan kebutaan, ayam yang terkena dampak dari gas amoniak juga bisa membuat kulit ayam rusak strukturnya.
Sebab gas amoniak yang terkombinasi dengan litter (alas) yang basah akan membuat luka pada kulit ayam, dampaknya mirip seperti kulit yang terbakar.
Telapak kaki ayam juga akan mengalami luka iritasi akibat dari litter basah yang terkombinasi dengan gas amoniak yang ada di dalam kandang.
Kematian Akibat Stress
Efek paling parah setelah mengalami cacat adalah ayam dapat mengalami kematian akibat dampak negatif dari konsentrasi gas amoniak yang terlalu tinggi.
Jumlah gas amoniak yang terlalu tinggi akan membuat ayam mengalami stress berat karena sangat-sangat tidak nyaman di dalam kandang.
Jika ayam sudah mengalami stress berat biasanya tidak akan mau makan dan minum, dan akan lebih sering berdiam.
Ayam yang tidak makan dan minum dalam kurun waktu lama akan mengalami kematian karena tidak mendapatkan suplai nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan.
Solusi Mengatasi Gas Amoniak Berlebih di Kandang
- Kelola litter (alas), jangan sampai lembab
- Pastikan ventilasi baik, agar sirkulasi udara normal
- Sering pantau dan kontrol kelembaban kandang
- Pantau kondisi kandang secara rutin (termasuk kadar
amoniaknya)
Pemantauan kadar amoniak di dalam kandang dapat menggunakan Controler kandang yang memiliki kemampuan membaca kadar amoniak di dalam kandang.
Chickin sendiri memiliki Ci-Touch yang memiliki kemampuan untuk melakukan pembacaan kadar amoniak di dalam kandang.
Selain itu pemantauan kandang dapat dilakukan dari jarak jauh dengan bantuan Chickin apps yang sudah terpasang di smartphone.
Untuk mengetahui informasi mengenai Chickin Apps langsung download DISINI
Baca Juga : Berapa Lama Ayam Hidup Berdasarkan Jenis dan Pemeliharaanya
Mari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin Indonesia
Dengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Anda dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam broiler.
Komunitas ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah tertentu.
Klik link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.
→ Daftar