Salah satu jenis manajemen ayam broiler yakni all in all out nampaknya bagus bila dapat diterapkan oleh peternak.
Halo Sobat Chickin!!
Dalam dunia peternakan ayam broiler terdapat banyak sekali metode manajemen kandang yang bertujuan untuk menghasilkan hasil panen yang maksimal.
Dari sekian banyak metode manajemen kandang, terdapat all in all out, yang maksudnya adalah seluruh DOC masuk bersama saat chickin.
Dan nantinya semua juga akan dipanen secara bersama-sama tanpa ada perbedaan hari.
Sebenarnya hal ini sangat bagus diterapkan dalam manajemen ayam broiler karena semakin cepat panen maka cost juga tidak akan bertambah.
Selain itu peternak juga bisa lebih cepat untuk melakukan sanitasi kandang sebelum melakukan chickin kembali.
Meski ada beberapa hal positif, namun benarkah manajemen kandang all in all out efektif bagi para peternak?
Baca Juga : Manajemen Pakan Ayam Broiler: Kunci Sukses Peternakan Ayam Broiler
Berikut Ini Sisi Positif dari Manajemen All In All Out:
1. Kontrol Produksi Mudah
Dengan manajemen ayam yang masuk serentak dan panen juga serentak otomatis ternak memiliki data yang seragam.
Hal ini memudahkan peternak untuk memantau ayam-ayamnya dalam periode pemeliharaan yang dilakukan.
Peternak juga jadi lebih mudah dalam manajemen pemberikan pakan dan minum harian.
Tidak hanya itu peternak juga jadi lebih mudah untuk menjadwalkan vaksinasi bagi ayam-ayam yang ia miliki.
2. Meminimalisir Penularan Penyakit
Ayam yang dipelihara dengan sistem manajemen all in all out sudah dipastikan memiliki umur yang seragam.
Tentu seperti poin pertama, manajemen kesehatannya juga akan memiliki perlakukan yang sama, seperti pemberian vaksin.
Dengan manajemen kesehatan yang sama maka hal ini akan meminimalisir penularan penyakit di dalam kandang.
Selain itu umur yang sama juga membuat proses penjarangan lebih mudah yang dalam hal ini akan membantu peternak menekan angka penularan penyakit.
3. Produktivitias yang Konsisten
Manajemen pemeliharaan all in all out ini memang sangat membantu peternak dalam urusan pemeliharaan.
Pemeliharaan yang dilakukan terasa lebih mudah karena segala hal dalam perawatan menjadi sangat terkontrol.
Sisi positif dari perawatan yang terkontrol ini adalah membut produktivitas setiap periode lebih stablil dan konsisten.
Hal ini membuat data produktif menjadi baik dan tidak fluktuatif dari periode ke periode berikutnya.
Meski memiliki banyak sekali sisi positif dari pemeliharaan all in all out, ternyata ada satu hal yang harus menjadi perhatian peternak.
Yakni ketika memutuskan untuk melakukan pemeliharaan mereka harus mengeluarkan dana yang lebih besar dari biasanya.
Karena ada tuntutan untuk mengisi kandang langsung secara penuh, otomatis biaya produksi juga meningkat dari biasanya.
Tapi peternak tak perlu khawatir sebab ini merupakan hal yang biasa dalam dunia pemeliharaan ayam broiler.
Baca Juga : Manfaat Penerapan Blockchain dalam Manajemen Ayam Broiler
Mari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin Indonesia
Dengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Anda dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam broiler.
Komunitas ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah tertentu.
Klik link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.
→ Daftar
Menarik sekali, terutama soal kemudahan kontrol produksi. Tapi menurut pengalaman saya, tantangan terbesar dari sistem AIAO justru pada koordinasi logistik, terutama bagi peternak kecil yang sulit mengisi kandang sekaligus. Mungkin bisa dibahas lebih lanjut di artikel berikutnya?