Perbandingan antara Kualitas Ayam Pembudidayaan Tradisional dengan Modern atau Closed House

Shot of a large flock of chicken hens all together in a big warehouse on a farm.

Perkembangan teknologi peternakan melalui kandang closed house semakin melejit seiring perkembangan bisnis ayam pedaging kian meningkat. Peluang ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan produksi ayam dan kualitasnya juga terjaga.

Perkembangan teknologi yang kian pesat juga dimanfaatkan oleh petani dalam menciptakan sistem perkandangan yang lebih baik, seperti sistem kandang closed house dibandingkan sistem kandang tradisional yang sudah ada.

Kandang yang berfungsi sebagai naungan ayam untuk berlindung dari perubahan cuaca, gangguan binatang buas dan tempat beristirahat kini telah bertransformasi dari kandang tradisional/open house (terbuka) menjadi closed house (tertutup).

Kandang tradisional pada rumah ayam pedaging/broiler terdiri dari sebuah bangunan dengan atap yang tinggi, ventilasi alami, sistem air minum manual, dinding samping terbuka, dan lantai miring.

Sedangkan, sistem kandang modern (Close House) yang dikenal dengan sistem kandang tertutup adalah sistem perkandangan ayam pedaging (broiler) dengan saluran udara yang bisa diatur mengikuti suhu diluar kandang.

Kandang modern (Close House) dibangun dengan tujuan agar kondisi lingkungan luar seperti udara panas, dingin, hujan, angin, dan sinar matahari tidak mempengaruhi keadaan dalam kandang tersebut.

Sistem kandang modern memiliki kelebihan seperti memudahkan pengawasan para tenaga kerja, dapat diatur kelembaban dan suhunya, dapat mengatur cahaya, dan memiliki aliran udara yang baik sehingga resiko terkena penyakit mudah diatasi.

Wageningen Economic Research Institute melakukan studi Ekonomi pada peternakan ayam yang memakai sistem kandang ayam broiler closed house di Jawa Barat 2016 dan hasilnya cukup menarik.

Hasilnya ternyata kinerja produksi pada kandang closed house  lebih baik 11% dari pada sistem kandang tradisional. Berikut tabel perbandingan data kinerja, kualitas ayam dan sistem kerja kandang ayam open house dan closed house yang dilakukan oleh Mr. van Emous (laporan tahunan DIFS-Live 2016). 

Data Table of Production Performance of Open and Closed House Systems of Farms A and B in West Java

Berdasarkan data tersebut, kualitas ayam dengan sistem kandang tertutup lebih bagus dibandingkan dengan sistem kandang tradisional. Rata-rata kecepatan pertumbuhan ayam di kandang terbuka lebih cepat dibandingkan di kandang tertutup. Berat final ayam sistem kandang tertutup pada saat panen lebih berat dibandingkan ayam yang dibudidayakan dengan sistem kandang tertutup. Selain itu angka kematian dan kebutuhan pakan ayam kandang tertutup lebih rendah dibandingkan sistem kandang tertutup.

Demikian perbandingan kualitas ayam sistem kandang terbuka dan tertutup. Mana menurutmu yang lebih baik? Semoga artikel ini bermanfaat untuk pembaca. Jangan lupa bagikan kepada teman-teman ya. Baca juga artikel Chickin lainnya untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak terkait dunia ayam.

Mari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin Indonesia

Dengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Anda dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam broiler.

Komunitas ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah tertentu.

Klik link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.

Daftar

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts