Standar Bobot Ayam Broiler

Bobot ayam broiler yang memenuhi standar, dapat dijadikan salah satu olak ukur keberhasilan dalam pengelolaan ayam broiler yang akan dibahas pada artikel ini.

Ada beberapa hal yang dapat dikategorikan sebagai keberhasilan performa dalam pengelolaan ternak ayam broiler, salah satunya dapat dilihat dari standar bobot ayam broiler itu sendiri. 

Standar bobot ayam broiler kerap dijadikan sebagai tolak ukur untuk peternak menentukan evaluasi dalam manajemen kandang, vaksinasi, pemberian multivitamin, dan juga efisiensi pakan yang kerap diterapkan.

Keuntungan Mengetahui Standar Bobot Ayam Broiler

  1. Dapat sesegeranya memperbaiki permasalahan yang terjadi pada ayam dalam kurun waktu selama kurang lebih 2-3 hari secara berturut-turut mengalami pertambahan bobot badan ayam di bawah standar. 
  2. Dapat mengetahui atau bahkan melakukan tindakan preventif saat ayam mengalami sakit, suhu yang tidak stabil, bahkan kemungkinan untuk melakukan penambahan tempat pakan ayam. 
  3. Performa dari ternak ayam broiler terjaga secara keseluruhan dari awal hingga akhir masa panen. 
  4. Dapat memprediksi dan menentukan waktu panen, di umur berapa dan dalam bobot berapa ternak ayam broiler sebaiknya dipanen.

Stardar Bobot Ayam Broiler

#1 Umur 1 Minggu 

Bobot ideal untuk 7 hari atau 1 minggu pertama berkisar pada 4,5-4,75 kali dari bobot awal ayam masuk ke kandang (Chick In). 

Contoh kasusnya seperti ini: 

Saat ayam DOC pertama kali masuk ke kandang (Chick In) dengan bobot 36 gram, maka ekspektasi dalam kurun waktu 1 minggu, ayam DOC berhasil mencapai bobot 160-170 gram per-ayam sebagai standar. 

#2 Umur 2 Minggu

Pada umur 14 hari, bobot ideal ayam ada pada 2,4 kali dari bobot minggu pertama. Jika ayam berhasil mencapai bobot tersebut, berarti menunjukan bahwa pondasi ayam dalam pembelahan sel dan pembesaran sel sudah berlangsung optimal. 

Contoh kasusnya seperti ini: 

Dalam waktu 1 minggu, bobot ayam berada di angka 165 gram, maka ekspektasi bobot ayam pada minggu kedua berkisar pada 390-400 gram per-ayam sebagai standar bobot ayam secara keseluruhan. 

#3 Umur 3 Minggu Pertama dan Seterusnya

Jika performa baik bobot ayam tetap dijaga semenjak minggu pertama hingga minggu kedua, maka di minggu ketiga bobot ayam diperkirakan baiknya mencapai kurang lebih bobot 1 kg dan pada minggu keempat, mencapai bobot kurang lebih 2 kg. 

Bagaimana jika bobot ayam kurang atau lebih dari standar? 

Apabila bobot ayam di bawah standar, maka peternak harus secepatnya melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap manajemen kandang, suhu dalam kandang, pemberian pakan pada ternak, atau bahkan hal-hal lain yang memungkinkan ayam tidak nyaman. 

Namun apabila bobot ayam melebihi standar pada minggu pertama hingga minggu kedua, maka ini salah satu pondasi awal yang sangat perlu untuk dipertahankan dengan meningkatkan performa komponen-komponen yang mendukung pertumbuhan ternak.

Parameter keberhasilan usaha ternak ayam broiler 

  1. Angka FCR lebih rendah daripada jumlah pakan, dapat dikatakan juga jumlah pakan yang dihabiskan sesuai dengan jumlah daging yang dihasilkan
  2. Angka kematian ternak rendah, yaitu di bawah 5% secara keseluruhan
  3. Tingginya angka Indeks Performa (IP) peternak ayam broiler 

Semakin tinggi IP peternak ayam, berarti performa ternak yang semakin baik pula. 

Baca juga: Cara Menghitung FCR Ayam Broiler


Cara Menghitung Parameter Performa Pemeliharaan Ayam Broiler

#1 Bobot Badan / Body Weight (BW)

BW = Bobot Timbsng (kg) / Jumlah Ayam (ekor)

#2 Pertambahan bobot badan (PBB) 

PBB = Bobot Badan saat Penimbangan − Bobot Badan pada Minggu Sebelumnya

#3 Feed Conversion Ratio (FCR)

FCR = Jumlah konsumsi pakan (g/ekor) / Pertambahan bobot badan (g/ekor)

#4 Rata-rata Umur Ayam saat Panen (A/U) 

Umur = Jumlah ayam panen (ekor) x Umur pelihara / Total ayam terpanen (ekor)

#5 Deplesi populasi (D) karena Kematian / Mortality (M) atau Afkir 

D = (Jumlah ayam mati + afkir / Populasi awal) x 100%

D = (Populasi awal – jumlah ayam panen / Populasi awal) x 100%

#6 Indeks Performa (IP)

IP = ((100-D) X rata-rata berat panen / FCR x Umur panen) x 100%


Evaluasi Produksi Pada Ternak Ayam Broiler

#1 Feed Intake (Konsumsi pakan) 

Feed intake atau dikenal sebagai konsumsi pakan dapat ditemukan dari perhitungan antara selisih dari jumlah pakan yang diberikan dan jumlah sisa pakan yang habis dikonsumsi oleh ternak dalam satuan gram/ekor. 

Fungsinya guna mengetahui jumlah pakan yang habis dikonsumsi oleh ternak, agar setelahnya dapat menentukan prediksi bobot badan dari ternak. 

Konsumsi pakan ternak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu yaitu: 

  • Jenis kelamin
  • Suhu
  • Kualitas dan kuantitas pakan 
  • Umur 
  • Berat badan 

#2 Gain / Pertumbuhan 

Gain atau yang biasa disebut dengan pertumbuhan adalah proses pertambahan berat pada ternak semenjak hidup hingga mencapai ukuran dewasa. 

Angka pertumbuhan dapat dihitung dari jumlah rata-rata kenaikan berat badan per-hari yang diperoleh selama periode pemeliharaan dibagi lama pemeliharaan. 

Pertumbuhan ternak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu yaitu:

  • Konsumsi Pakan
  • Jenis Kelamin
  • Umur
  • Genetik
  • Penyakit yang diderita ternak 

#3 Feed Conversion Ratio (FCR)

Hasil dari perbandingan pakan yang dikonsumsi oleh ternak dengan jumlah produksi yang dihasilkan (bobot badan).

FCR dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 

  • Sistem pemberian makanan
  • Keseimbangan manajemen air
  • Kesesuaian temperatur kandang
  • Penggunaan ventilasi
  • Kesesuaian pakan

Anda dapat kunjungi halaman ini untuk mengetahui informasi lebih lengkap perihal manajemen ayam broiler yang efektif untuk membenahi nilai FCR.

Nah, dalam penerapannya, kinerja anda dapat dipermudah dengan hadirnya Chickin Smart Farm sebagai solusi manajemen kandang yang dapat membantu anda mencapai kualitas hasil produksi ternak dengan kualitas terbaik, yang salah satu kriterianya adalah memiliki bobot standar ayam broiler yang baik.

Dengan memanfaatkan teknologi IoT dan AI, Chickin Smart Farm dapat mengatur suhu, kadar kelembaban, serta kadar oksigen secara otomatis menyesuaikan dengan umur ayam broiler guna mendukung tercapainya standar bobot ayam broiler oleh Chickin. 

Anda dapat mengunjungi Chickin Fresh untuk mendapatkan ayam broiler segar yang pastinya memenuhi bobot standar ayam broiler dengan kualitas terbaik. 

Bersama Chickin, wujudkan sinergi ketahanan pangan Indonesia!

Chickin Indonesia – PT Sinergi Ketahanan Pangan


Mari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin Indonesia

Dengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Anda dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam broiler.

Komunitas ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah tertentu.

Klik link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.

Daftar

Total
0
Shares
1 comment
Tinggalkan Balasan ke Fernanda Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts